Apa Pengertian Support pada trading forex?
JAwaban:Support (S) adalah level harga yang posisinya berada di bawah pergerakan harga yang seakan-akan membatasi harga agar tidak bergerak terlalu rendah
Saat para trader melakukan jual/sell dan harga mulai jenuh di level terendah, maka mereka juga akan mulai taking profit dan harga akan mulai naik. Proses ini yang dinamakan dengan istilah Support.
Apa Pengertian Resistance Pada Trading Forex?
Jawaban:Resistance (R) adalah level harga yang posisinya berada di atas pergerakan harga yang seakan-akan membatasi harga agar tidak bergerak terlalu tinggi
Saat para trader melakukan beli/buy dan harga sudah mulai jenuh di level tertinggi, maka mereka mulai untuk melakukan taking profit secara besar-besaran. Ketika mereka melakukan taking profit, disaat itulah harga akan mulai turun. Proses inilah yang sering kita kenal dengan istilah Resistance.
Ada kata “seakan-akan” pada kalimat tadi yang berarti terdapat keadaan yang secara tidak sengaja dan di luar kendali manusia terjadi ketika harga sedang berada di area suatu support dan resistance. Keadaan yang tanpa sengaja tadi bisa terjadi berulang-ulang apabila harga telah mencapai level support/resistance yang sama.
Untuk memudahkan Anda memehaminya support dan resistance ini dapat kita ilustrasikan sebagai “lantai dan plafon” dan harga sebagai bola. Bola akan memantul ke atas jika membentur lantai (support), dan akan memantul ke bawah jika membentur plafon (resistance). Meskipun demikian, pada kenyataannya, harga bisa bergerak kemanapun ia inginkan tanpa ada yang dapat mengatur dan membatasinya, tidak support/resistance, tidak pula manusia.
Kenapa Bisa Terbentuk Support Resistance pada pasar Forex?
Jawaban:Pada dasarnya support dan resistance ini tercipta akibat adanya sekumpulan pemikiran yang sama dari banyak trader di seluruh dunia. Mereka (trader) seringkali merespon secara serempak suatu keadaan dimana mereka pikir harga telah mencapai area jenuh beli ataupun jualnya. Pemikiran seperti ini dapat terus terjadi dan berulang-ulang sehingga menyebabkan keadaan dimana tampak seperti ada garis lurus yang membatasi pergerakan harga pada titik-titik tertentu. Garis lurus tersebut itulah yang dimaksud dengan garis support/resistance (S/R).
Apa bentuk Support Resistance Selain Garis Horizontal?
JAwaban:Support dan resistance pun dapat pula ditunjukkan dengan garis diagonal seperti garis trend (trendline). Intinya, jika ada titik-titik dimana dapat ditarik sebuah garis lurus—baik horizontal maupun diagonal–di titik-titik tersebut, dan selama garis itu seakan-akan menjadi penghalang harga bergerak melewatinya maka garis tersebut dapat dikatakan sebagai garis support/resistance.
Bagaimana Menentukan Level SR yang kuat?
Jawaban:Ada dua Pendapat tentang kekuatan support dan resistance oleh para trader:
- Semakin sering garis support diuji / tersentuh maka support tersebut dapat dikatagorikan sebagai strong support. Demikian pula dengan resistance, semakin sering ia diuji / tersentuh maka ia pun dapat dikatakan sebagai strong resistance.
- Semakin Fresh SR belum disentuh atau hanya tersentuh sekali makan level SR tersebut semakin kuat
Yang mana sebaiknya kita pilih, sebenarnya dua duanya baik dan benar tergantung setup strategi sistem trading forex kita sendiri sehingga bisa kita pilih salah satunya maupun keduanya tergantung bukti dari hasil trading sebelumnya dan pengalaman kita. Yang jelas Support dan resistance itu sendiri dapat dilakukan di semua time frame dalam trading. Semakin tinggi timeframe semakin akurat support resistance tersebut.
Apa Manfaat level Support resistance untuk Para trader teknikal?
Jawaban:Dengan memahami batas support/resistance trader seharusnya dapat menentukan batas-batas rasional dan posisi yang ideal untuk masuk ke dalam pasar sehingga menghasilkan profit yang optimal. Namun, hal tersebut harus pula dibarengi dengan pemahaman akan aksi & reaksi harga yang biasa terjadi jika berada di area support dan resistance ini. Pemahaman akan aksi & reaksi harga ( price action ) ini berguna agar trader tidak salah arah dalam menentukan transaksinya
Kenapa Harga Menembus Level Support Resistance?
Jawaban:Garis support/resistance tentu bukanlah merupakan garis ajaib yang dapat mengatur pergerakan harga. Sekalipun terdapat kecenderungan harga akan tertahan apabila berada di (atau telah menyentuh) garis ini tetapi itu tidak menutup kemungkinan akan terjadinya harga dapat memecah/menembus/breakout pertahanan yang terbentuk dari garis support/resistance.
Tertembus atau terpecahnya support/resistance ini dikenal dengan istilah “breakout”. Lebih tepatnya, pecahnya suatu support disebut dengan “break down” dan pecahnya suatu resistance disebut dengan “break up”. Walaupun terdapat istilah yang beraneka ragam, trader forex biasanya hanya menyebut suatu perpecahan tadi dengan istilah breakout.
Breakout suatu support akan membuat support tersebut berubah menjadi resistance. Sebaliknya, resistance yang tertembus akan berubah menjadi support. Semakin kuat support (strong support) yang tertembus maka ia akan berubah menjadi resistance yang sama kuat pula (strong resistance). Begipula jika strong resistance yang tertembus, ia akan berubah menjadi support yang sama kuat atau strong support
Kapan Breakout Support Dan Resistance bisa dikatan valid?
JAwaban:Pada dasarnya kriteria penembusan ini berlaku (valid) jika harga dari suatu sesi ditutup / close candlestick di luar batas support/resistance. Support dinyatakan tertembus apabila harga suatu sesi ditutup / close candlestick sell di bawah garis support. Sedangkan resistance dinyatakan tertembus apabila harga penutupan/ close candlestick buy berada di atas garis resistance.
Apa yang dimaksud dengan pullback?
Jawaban:Bila harga gagal menembus suatu support/resistance yang ada dan cenderung kembali menguji level support/resistance sebelumnya maka kondisi seperti ini dapat dikatakan sebagai pullback. Silahkan perhatikan contoh gambar di bawah terlebih dahulu:
Terlihat pada gambar, ketika harga mendekati atau menyentuh suatu support/resistance, harga bergerak berbalik arah. Sampai pada akhirnya harga menguji kembali level support/resistance yang sama dan berhasil menembusnya.
Sama halnya dengan breakout, pullback pun memiliki kriterianya sendiri. Namun, barangkali, kriteria yang terdapat pada kondisi ini (pullback-red) lebih rumit untuk dipahami ketimbang kriteria yang terdapat pada breakout karena pada pullback ini, tak jarang dibutuhkannya keterampilan dalam membaca pola candle (candlestick pattern) yang terbentuk pada area support/resistance untuk menilai apakah harga telah terkonfirmasi sebagai pemantulan ataukah belum.
Kenapa Penting Trader belajar Support Resistance?
Jawaban:Karena SR menjadi dasar dari segala teknik yang dilakukan teknikalis forex karena pada umumnya segala bentuk teknik dan metode yang mereka gunakan mengutamakan batas-batas support/resistance sebagai momentum ataupun untuk penentuan target loss/profitnya. Sekalipun ada teknik yang tidak menampilkan batas-batas tersebut, indikator yang digunakannya itu sendiri pastilah sudah mewakili apa yang menjadi sifat-sifat support/resistance.
Bagaimana Cara Menentukan Level Support Resistance dengan menggunakan Indikator Moving Average?
Jawaban:Anda dapat menggunakan indikator seperti Moving Average dengan menggunakan periode yang besar seperti 20, 50 atau 100 dan 200 untuk menentukan titik Support dan Resistance. Terlihat pada gambar bahwa garis Moving Average dengan periode 200 dapat digunakan untuk melihat pembalikan arah support dan resistance.
Bagaimana Cara Menentukan Level Support Resistance dengan menggunakan History Harga Pasar?
Jawaban:
Pada hakikatnya harga pasar trading itu sebuah catatan yang berulang-ulang. Apa yang terjadi di harga bulan lalu dapat terulang kembali sekarang dan dimasa depan. Jika kita memulai trading forex selalu melihatlah ke arah sebelah kiri, dimana tingkah laku harga dimasa lalu biasanya akan terulang kembali. Kebanyakan para trader pemula sering melupakan hal tersebut, padahal history harga dimasa lalu sangatlah penting bagi kita untuk open dimasa sekarang.
Dari gambar terlihat harga 2 tahun yang lalu berulang ke di masa sekarang. Hal inilah yang dinamakan support resistance dari history harga masa lalu.
Bagaimana Cara trading Support Resistance dengan Strategi Pullback Trading?
Jawaban:Ada juga yang menyebutnya sebagai “swing trading”. Metode trading ini memanfaatkan “pantulan” harga ketika harga sudah mencapai support atau resistance dan memantul dari sana. Ilustrasi di bawah ini akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan pullback trading ini.
Intinya kita menunggu ada pantulan dari area support atau resistance untuk melakukan trading. Pantulan inilah yang menjadi semacam pertanda bahwa level support atau resistance itu masih kuat.
Mengapa tidak melakukan sell tepat pada resistance atau buy tepat pada support?
Karena kita memerlukan semacam konfirmasi bahwa support atau resistance tersebut belum tembus. Bisa jadi pergerakan harga naik atau turun begitu tajam dan cepat hingga langsung menembus support atau resistance.
Bagaimana Cara trading Support Resistance dengan Strategi Breakout Trading?
Jawaban:Dalam dunia trading, support dan resistance tidak akan selamanya bertahan. Pada suatu saat level-level tersebut pasti akan tembus. Pada saat seperti itu kita masih bisa mencoba mencari peluang dengan strategi yang dinamakan breakout trading.
Strategi breakout trading ini seratus persen berbeda dengan pullback trading. Jika pada pullback trading kita menunggu pantulan untuk buy atau sell, pada strategi breakout kita malah memanfaatkan tembusnya support dan resistance dengan asumsi bahwa tembusnya support atau resistance cenderung diikuti oleh rally.
Ilustrasi di bawah ini menggambarkan strategi breakout trading dengan memanfaatkan tembusnya support atau resistance.
Bagaimana Cara trading Support Resistance dengan Gabungan Strategi Breakout dan Pullback Trading?
JAwaban:
Cara menggabungkan strategi breakout dengan pullback adalah Ketika breakout sudah terkonfirmasi, Kita tidak langsung mengambil posisi buy atau sell seperti strategi breakout agresif, melainkan Kita menunggu terjadi “pullback” kembali ke area support atau resistance.
Setelah terjadi pullback, Kita menunggu lagi terjadi pantulan dari level support atau resistance tersebut. Barulah kemudian Kita melakukan transaksi buy atau sell.
Berikut ilustrasi untuk menggambarkan strategi ini.
Strategi Breakout sendiri memiliki kelemahan. Misalnya kita telah melakukan sell segera ketika support tembus, namun ternyata harga naik lagi dan kembali berada di atas support tadi.
Menggabungkan strategi breakout dengan pullback memiliki keunggulan dalam hal itu. Dengan menggunakan strategi ini, kemungkinan kita untuk terjebak adalah lebih kecil karena kita akan menunggu pullback terlebih dahulu dan mencari konfirmasi pantulan.
Namun perlu diketahui juga bahwa strategi gabungan ini memiliki kelemahan yaitu pullback tidak selalu terjadi setelah terjadi breakout. Di sinilah kelemahan strategi gabungan ini, yaitu Anda akan berpotensi kehilangan kesempatan untuk entry karena harganya sudah telanjur lari. sehingga dalam memilih strategi trading untuk support resistance maka sesuaikanlah dengan sifat kepribadian, waktu , cara trading kita pilih yang mana yang paling cocok untuk kita.