Apa Pengertian Kinerja Perusahaan?
Fahmi (2012 : 2 : Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta. Bandung) menyatakan kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan dengan baik dan benar. Seperti dengan membuat suatu laporan keuangan yang telah memenuhi standart dan ketentuan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan) atau GAAP (General Aceptep Accounting Priciple), dan lainnya.
Apa saja Manfaat dari hasil penilaian Kinerja Perusahaan?
Praytino (2010 : 9 : Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja
Keuangan Perusahaan: Studi Kasus pada PT. X. Jurnal Manajemen Volume 2
No.1. UNNUR. Bandung.) menyatakan manfaat penilaian kinerja bagi manajemen adalah untuk:
1. Mengelolah operasi organisasi secara efektif dan efisien melalui pemotifan karyawan secara maksimal.
2. Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan seperti promosi, transfer, dan pemberhentian.
3. Mengidentifikasikan kebutuhan pelatihan dan pengembangan karyawan dan menyediakan kriteria promosi
dan evaluasi program pelatihan karyawan.
4. Menyediakan umpan balik bagi karyawan bagaimana atasan menilai kinerja mereka.
5. Menyediakan suatu dasar dengan distribusi penghargaan.
Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya ingin mengetahui kinerja keuangan perusahaan, dimana dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuan perusahaan terdapat indikator dari kinerja keuangan perusahaan.
[post_ads]
Apa saja Rasio Keuangan yang sering digunakan untuk Mengukur Kinerja Perusahaan?
Sofyan dkk, dikutip dalam Praytino (2010 : 10 : Peranan Analisa Laporan Keuangan dalam Mengukur Kinerja Keuangan Perusahaan: Studi Kasus pada PT. X. Jurnal Manajemen Volume 2 No.1. UNNUR. Bandung.) menyatakan rasio keuangan yang sering digunakan dalam mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah sebagai berikut :
a) Likuiditas, yaitu menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya dimana rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja berupa
pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.
b) Solvabilitas, yaitu penggambaran kemampuan perusahaan dalam membiayai kewajiban jangka panjangnya serta kewajiban-kewajiban apabila perusahaan dilikuidasi. Rasio ini dapat dihitung dari pos- pos yang sifatnya jangka panjang seperti aktiva tetap dan hutang jangka panjang.
c) Profitabilitas, bagaimana menggambarkan perusahaan untuk mengdapatkan laba melalui semua kemampuan, sumber yang ada seperti kegiatan penjualan, kas, modal, jumlah karyawan,jumlah cabang dana sebagainya.
Cara penggunaan rasio keuangan dapat menyederhanakan informasi yang menggambarkan hubungan
antara pos tertentu dengan pos lainnya.
Oleh karena itu, penggunaan rasio keuangan ditekankan pada pengukuran rasio profitabilitas dimana angka setelah rasio dihitung maka langkah berikutnya adalah menganalisa kinerja keuangan perusahaan dari angka-angka rasio tersebut.
Bagaimana Proses menganalisis Kinerja Perusahaan?
Penilaian kinerja setiap persahaan berbeda-beda tergantung pada ruang lingkup bisnis yang dijalankannya.
Jika perusahaan itu tersebut bergerak pada sektor bisnis pertambangan maka itu berbeda dengan perusahaan yang bergerak pada bisnis pertanian serta perikanan.
Maka begitu juga pada perusahaan yang bergerak pada sektor keuangan seperti perbankan yang jelas memiliki ruang lingkup bisnis yang berbeda dengan ruang lingkup bisnis yang lainnya, karena seperti kita ketahui perbankan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang memiliki kelebihan dana dengan mereka yang kekurangan dana, dan bank bertugas untuk menjembatani Keduanya.
Begitu juga dengan perusahaan bidang pertambangan yang memliki produk berbeda dan manajemen yang berbeda juga dengan perusahaan lainnya.
Perusahaan bidang pertambangan sangat bergantung pada kondisi natural resource yang akan diekploitasi dan juga beberapa kapasitas kandungan tambang yang tersedia.
[post_ads_2]
Ada 5 (lima) tahap dalam menganalisis kinerja keuangan suatu persahaan secara umum menurut Fahmi (2012 : 3: Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta. Bandung), yaitu:
a. Melakukan review terhadap data laporan keuangan.
Review disini dilakukan dengan tujuan agar laporan keuangan yang sudah dibuat tersebut sesuai dengan penerapan kaidah-kaidah yang berlaku umum dalam dunia akuntansi, sehingga dengan demikian hasil laporan keuangan tersebut dapat dipertanggungjawabkan.
b. Melakukan perhitungan.
Penerapan metode hitungan disini adalah disesuaikan dengan kondisi dan permasalahan yang sedang dilakukan sehingga hasil dari perhitungan tersebut akan memberikan suatu kesimpulan sesuai dengan analisis yang diinginkan.
c. Melakukan perbandingan terhadap hasil hitungan yang telah diperoleh.
Dari hasil hitungan yang sudah diperoleh tersebut kemudian dilakukan perbandingan dengan hasil hitungan dari berbagai perusahaan lainnya.
d. Melakukan penafsiran terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.
Pada tahap ini analisis melihat kinerja keuangan perusahaan adalah setelah dilakukan ketiga tahap tersebut selanjutnya dilakukan penafsiran untuk melihat apa saja permasalahan dan kendala-kendala yang dialami oleh perusahaan tersebut.
e. Mencari dan memberikan pemecahan masalah terhadap berbagai permasalahan yang ditemukan.
Pada tahap terakhir ini setelah ditemukan berbagai permasalahan yang dihadapi maka dicarikan solusi guna memberikan input atau masukan agar apa saja yang menjadi kendala dan hambatan selama ini dapat terselesaikan.
Apa yang dimaksud dengan Rasio Keuangan?
Kasmir (2012 : 104 : Analisis Laporan Keuangan. PT. Rajagrafindo Persada. Jakarta.) menyatakan rasio keuangan merupakan kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan angka lainnya.
Perbandingan dapat dilakukan antara satu komponen dengan komponen lainnya dalam satu laporan keuangan atau antar komponen yang ada diantara laporan keuangan.
Kemudian angka yang diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun beberapa periode.
Muslich (2003 : 47 : Manajemen Keuangan Modern. Bumi Aksara. Jakarta.) menyatakan analisis rasio merupakan alat analisis yang berguna apabila dibandingkan dengan rasio standar.
Terdapat dua macam rasio standar yang lazim digunakan.
Yang pertama adalah rasio yang sama dari laporan keuangan tahun-tahun lampau.
Yang kedua adalah rasio dari perusahaan lain yang mempunyai karakteristik yang sama dengan perusahaan yang dianalisis.
Raharjapura (2011: 196 : Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Salemba Empat. Jakarta.) menyatakan analisis rasio adalah membandingkan antara satu angka dengan angka lainya yang memberikan suatu makna.
Apakah ada Hubungan Rasio Keuangan dan Kinerja Peusahaan?
Fahmi (2012 : 50: Analisis Kinerja Keuangan. Alfabeta. Bandung) menyatakan rasio keuangan dan kinerja perusahaan mempunyai hubungan yang erat.
Rasio keuangan sangat banyak jumlahnya dan setiap rasio itu mempunyai kegunaannya masing-masing.
Bagi investor ia akan melihat rasio dengan penggunaan yang paling sesuai dengan analisis yang akan ia lakukan.
Jika rasio tersebut tidak mempresentasikan tujuan dari analisis yang akan ia lakukan maka rasio tersebut tidak akan dipergunakan , karena dalam konsep keuangan dengan namanya fleksibilitas, artinya rumus atau berbagai bentuk formula yang dipergunakan haruslah disesuaikan dengan kasus yang diteliti.