Pro dan Kontra terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan - Tanggung jawab sosial merupakan pelaksanaan tuntutan etika oleh organisasi, dalam kaitannya dengan tuntutan lingkungan atau pihak-pihak yang berkaitan dengan organisasi. Meskipun nampaknya argumen tanggung jawab sosial perusahaan cukup kuat, tetapi masih ada kontroversi terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.
Bagaimana Pandangan Kelompok yang Mendukung dengan tanggung Jawab sosial Perusahaan?
Mamduh (2003:79: Manajemen. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perushaan YKKL.) menjelaskan bahwa Argumen pro pada dasarnya menganggap bahwa perusahaan merupakan bagian dari masyarakat.
Kemudian, perusahaan atau bisnis mempunyai kekuasaan yang cukup besar.
Mereka dapat menentukan jumlah tenaga kerja yang ditarik, dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
Karena keuasaan tersebut, perusahaan mempunyai kewajiban untuk mempertahankan atau meningkatkan kemakmuran masyarakat. Kekuasaan harus disertai dengan kewajiban.
Program sosial yang dilakukan perusahaan akan meningkatkan profitabilitas perusahaan, paling tidak dalam jangka panjang.
Dengan demikian, dengan melakukan tanggung jawab sosial, perusahaan dapat meningkatkan keuntungannya.
[post_ads_2]
Berikut ini menyajikan ringkasan argumen pro tanggung jawab sosial perusahaan. (Mamduh, 2003:78: Manajemen. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perushaan YKKL)
1. Bisnis merupakan anggota masyarakat, karena itu berkepentingan terhadap kemajuan dan kebaikan masyarakat dimana bisnis itu berada.
2. Tindakan sosial dapat meningkatkan keuntungan.
3. Merupakan hal yang etis.
4. Meningkatkan kesan baik (image) bisnis di mata publik.
5. Bisnis ada karena memberi sumbangan kepada masyarakat.
Masyarakat dapat menarik kembali penugasan tersebut jika bisnis tidak dapat memberi sumbangan yang terbaik.
6. Perlu dilakukan untuk menghindari peraturan pemerintah.
7. Norma sosial mengharuskan bisnis melakukan tanggung jawab sosial.
8. Hukum tidak dapat dibuat untuk setiap situasi, karena itu bisnis harus memelihara ketentraman hokum dengan mengisi gap tersebut.
9. Konsisten dengan kepentingan pemegang saham.
Tanggung jawab sosial akan meningkatkan harga saham karena bisnis menjadi semakin kecil risikonya, yaitu kecil kemungkinannya untuk diserang oleh masyarakat publik.
10. Masyarakat harus memberi kesempatan kepada bisnis memecahkan masalah yang tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah.
11. Bisnis mempunyai sumberdaya manusia dan keuangan untuk menyelesaikan masalah sosial.
12. Mencegah masalah lebih baik dibanding mengobatinya, biarkan bisnis menyelesaikan masalahnya sebelum masalah tersebut membesar.
13. Bisnis menciptakan maslah, karena itu mereka harus memecahkannya.
14. Bisnis merupakan partner di masyarakat, bersama dengan pemerintah masyarakat.
Baca juga: Macam Macam Bentuk Tanggung Jawab sosial Perusahaan
[post_ads]
Bagaimana Pandangan Kelompok yang Menolak dengan tanggung Jawab sosial Perusahaan?
1. Tindakan sosial tidak dapat diukur.
2. Tujuan suatu bisnis adalah memaksimumkan keuntungan.
3. Keterlibatan dalam pekerjaan sosial membuat bisnis mempunyai kekuasaan yang semakin besar.
4. Bisnis tidak mempunyai keahlian dalam menjalankan program-program sosial.
5. Ada potensi konflik kepentingan.
6. Biaya tanggung jawab sosial terlalu tinggi.
7. Akan menekan neraca pembayaran karena produk menjadi tidak kompetitif di pasaran internasional.
Argumen kontra berpendapat bahwa jika perusahaan diharuskan menjalankan tanggung jawab sosial, maka akan ada konflik antara tujuan ekonomi dengan tujuan sosial.
Perusahaan tidak akan bertahan karena dipaksa untuk mengerjakan tugas yang kontradiktif tersebut.
Salah satu tokoh pendukung argumen kontra adalah Milton Friedman, ekonom dari Amerika Serikat.
Friedman berpendapat bahwa tanggung jawab sosial bahkan menjadi sesuatau yang tidak etis, karena manajer dipaksa untuk mengeluarkan uang yang seharusnya menjadi miliki pemegang saham.
Baca juga : Pengertian, Nilai, dan Prinsip Etika Bisnis
Apa Dampak Negatif dan Positifnya Perusahaan Melakukan Tanggung jawab Sosial?
Berdasarkan penelitian terhadap 560 eksekutif perusahaan yang dilakukan oleh Mamduh (2003:80: Manajemen. Yogyakarta: Akademi Manajemen Perushaan YKKL) mengenai potensi efek positif dan negatif dari tanggung jawab sosial perusahaan menunjukan bahwa ada sekita 97,4% responden yang mengaharapkan peningkatan reputasi organisasi.
Pengharapan tersebut merupakan pengharapan paling tinggi.
Sementara untuk efek negatif, ada 59,7% yang menganggap tanggung jawab sosial menyebabkan penurunan profitabilitas jangka pendek.
Secara umum efek positis memperoleh tingkat penghatapan (potensi) yang lebih tinggi dibandingkan dengan efek negatif.