Cara Mempertahankan Standar Etika Bisnis - Menurut pandji (2007:127), ada beberapa cara untuk mempertahankan standar etika, dianataranya adalah sebagai berikut :
[post_ads]
1.Ciptakan kepercayaan perusahaan.
Kepercayaan perusahaan dalam menetapkan nilai-nilai perusahaan yang berdasar tanggung jawab etika bagi stakeholders.
2. Kembangkan kode etik.
Kode etik adalah suatu catatan tentang standar tingkah laku dan prinsip-prinsip etika yang diharapkan perusahaan dan karyawan.
3. Jalankan kode etik secara adil dan konsisten
Manajer harus mengambil tindakan apabila merasa melanggar etika.
Bila karyawan mengetahui, bahwa yang melanggar etika tidak dihukum, maka kode etik menjadi tidak berarti apa-apa.
4. Lindungi hak perorangan.
Akhir dari semua keputusan setiap etika sangat tergantung pada individu.
Melindungi seseorang dengan kekuatan prinsip- prinsip moral dan nilai-nilainya merupakan jaminan yang terbaik untuk menghindari penyimpangan etika.
Untuk membuat keputusan-keputusan etika seseorang harus memiliki :
a. Komitmen etika, yaitu tekad seseorang untuk bertindak secara etis dan melakukan sesuatu yang benar,
b. Kesadaran etika, yaitu kemampuan untuk merasakan implikasi etika dari suatu situasi,
c. Kemampuan kompetensi, yaitu kemampuan untuk menggunakan suara pikiran moral dan mengembangkan strategi pemecahan masalah secara praktis.
5. Adakan pelatihan etika.
Balai kerja merupakan alat untuk meningkatkan kesadaran para karyawan.
[post_ads_2]
6. Lakukan audit etika secara periodic.
Audit merupakan cara yang terbaik untuk mengevaluasi efektivitas sistem etika.
Hasil evaluasi tersebut akan memberikan suatu sinyal kepada karyawan bahwa etika bukan sekedar iseng.
7. Pertahankan standar yang tinggi tentang tingkah laku, jangan hapus aturan.
Tidak ada seorangpun yang dapat mengatur etika dan moral.
Akan tetapi manajer bisa saja membolehkan orang untuk mengetahui tingkat penampilan yang mereka harapkan.
Standar tingkah laku sangat penting untuk menekankan bahwa betapa pentignya etika dalam organisasi.
Setiap karyawan harus mengetahui bahwa etika tidak bisa dinegoisasi atau ditawar- tawar.
8. Hindari contoh etika yang tercela setiap saat.
Etika diawali dari atasan, atasan harus memberi contoh dan menaruh kepercayaan kepada bawahannya.
9.Ciptakan budaya yang menekankan komunikasi dua arah.
Komunikasi dua arah sangat penting, yaitu untuk menginformasikan barang dan jasa yang kita hasilkan dan untuk menerima aspirasi untuk perbaikan perusahaan.
10.Libatkan karyawan dalam mempertahankan standar etika.
Para karyawan diberi kesempatan untuk memebrikan umpan balik tentang bagaimana standar etika dipertahankan.