Apa yang dimaksud dengan Filsafat Manajemen?
Pengertian Filsafat Manajemen adalah bagian yang paling penting dari pengetahuan dan kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan permasalahan manajerial.
Filsafat manajemen memberikan dasar bagi pekerjaan seorang manajer.
Seorang manajer memerlukan kepercayaan dan nilai pokok untuk memberi petunjuk yang sesuai dan dapat dipercaya guna menyelesaikan pekerjaan.
Filsafat manajemen juga memberikan desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir.
Filsafat manajemen sangat berguna karena dapat dimanfaatkan untuk memperoleh bantuan dan pengikut.
Filsafat Manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan memberi tantangan.
Filsafat manajemen mengandung dasar pandangan hidup yang merefleksikan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen.
Untuk merealisasikan tujuan dibutuhkan beberapa faktor pendukung sehingga menjadikan kombinasi yang terpadu antara kepentingan individu atau umum.
[post_ads]
Kenapa Filasafat Penting untuk Management?
- 1. Memberi dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer;
- 2. Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manejer dalam proses manajemen untuk mencapai tujuan;
- 3.Memberi dasar dan pedoman berpikir efekti fbagi manajer;
- 4.Mendapatkan dukungan, motivasi, dan partisipasi para bawahan, jika mereka mengetahui peran manajer dan tindakan-tindakannya, asalkan para bawahan mengetahui dan memahami filsafat manajemen;
Apa tujuan menerapkan Filsafat Manajement?
- 1. Menemukan hakikat dan sumber-sumber manajemen yang menuntun para pengelola organisasi bertindak logis, kritis, dan paham terhadap berbagai perubahan situasi dan kondisi. Dengan demikian, manajemen diterapkan dalam keadaan yang berbeda-beda;
- 2. Memaklumi perbedaan personalitas setiap manajer, sehingga ditemukan cara yang tepat dalam menentukan para pekerja dan pengelola organisasi;
- 3. Merancang sistem evaluasi yang berbasis pada perbedaan potensi dan kompetensi manusia dalam kehidupan berorganisasi;
- 4.Membangaun keercayaan dan pengetahuan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan pemecahan terhadap masalah manajemen.
Apa saja Faktor pengembangan filsafat Manajemen?
Davis dan Filley dalam Ukas (1978) menyebutkan 9 faktor filsafat manajemen, yaitu:
1. Kepentingan umum
Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi harus terlihat adanya cermina deskripsi berbagai kepentingan, baik kepentingan pemilik, manajer, para bawahan, maupun kepentingan masyarakat lingkungannya.
2. Tujuan usaha
Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari organisasi, baik organisasi yang bertujuan mencari laba maupun organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Tujuan usaha pada umumnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan utama, tujuan kedua, tujuan tambahan.
3. Pimpinan pelaksana
Pimpinan pelaksana adalah individu yang memberikan kepercayaan untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakan otoritas yang telah diberikan kepadanya.
4. Kebijakan
Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambilan keputusan oleh bawahan, serta memberikan arah kemana organiasi tersebut akan dikemudikan.
5. Fungsi
Fungsi adalah aktifitas yang berhubungan denga tujuan yang akan dicapai. Setiap organisasi sebagaimana halnya individu pasti memiliki tujuan yang akan dicapai.
6. Faktor dasar
Faktor dasar memiliki faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya yang merupakan elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasi.
7. Struktur organisasi
Struktur organisasi adalah saluran yang menunjukan hubungan kerja antara manajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk tanggung gugat/ mempertanggung-jawabkan (accountability).
8. Prosedur
Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.
9. Moral kerja
Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dan pengoperasikannya dengan sebaik-baiknya sesui dengan tujuan akhir .